ENAKAN DULU, KATANYA...
Salam rempug, suatu hari dua orang Mujahid Kerempugan, Mamat dan Udin, sedang menikmati secangkir kopi di warung Mpok Minah. Terjadilah obrolan di antara keduanya.
Udin: Mat kalo menurut gw, FBR enakan dulu. Menurut loe gimana?
Mamat: Cara berpikir loe kayak engkong gw, katanya enakan dulu dibanding sekarang. Alesannya, dia masih kuat makan kacang goreng, sekarang cuma bisa ngemut-ngemut aja.
Harusnya loe sadar perubahan itu adalah suatu kepastian, kita tidak bisa menolaknya. Kita hanya bisa memilih berubah secara sadar dan alami atau tanpa kesadaran sama sekali.
Berubah secara sadar dan alami berarti loe menuju ke arah positif dalam perjalanan masa depan kerempugan. Sedangkan berubah tanpa kesadaran, loe sedang terjerumus dalam kubangan negatif masa depan kerempugan.
Inget Din, ulat tidak selamanya jadi ulat, suatu saat dia pasti berubah jadi kupu-kupu. Begitu pula dengan FBR, yang dulu tidak sebesar yang sekarang. Dulu gak ada medsos, sekarang kapan aja kita menggunakannya.
Kini FBR sudah terkenal di bukan hanya di dalam negeri tapi juga sudah ke mancanegara. Semua itu menurut Imam FBR, bukan lantaran kerja pribadi-pribadi, tapi karena kerempugan kita semua yang didasari semangat keikhlasan yang mendalam.
Oleh karena itu, mari kita syukuri kerempugan ini dengan tetap menjaga keikhlasan, membiasakan baca sholawat Nariyah, menyantuni anak-anak yatim dan dhua’fa, tidak saling menjatuhkan atau merasa paling hebat dan berjasa di antara yang lain.
Udin : Iyaya... Bener kata, Lo. Mungkin pola pikir gw yang picik, sehingga melupakan banyak hal.
Comments
Post a Comment