MENGENAL GOLOK: Sebuah Warisan Budaya Nusantara
Salam rempug, dalam upaya untuk mendapatkan pengakuan dari UNESCO terhadap salah satu perkakas warisan Nusantara yang bernama GOLOK, maka sudah sewajarnya bila kita mensosialisasikan pemahaman yang utuh terhadap GOLOK. Yaitu sebagai hasil dari perenungan ide para leluhur yang mengalir menjadi sebuah benda perkakas yang bernilai seni, filosofis dan mengandung unsur teknologi.
Golok terbagi dua, yaitu Golok Kerja (Bendo) dan Golok Simpenan (Sorenan). Golok Sorenan terbagai dua, sorenan untuk menyembelih hewan ternak atau hewan Qurban, dan sorenan untuk dibawa-bawa sebagai perkakas pribadi.
A. Bagian Golok Luar Golok
1. Perah
2. Selut
3. Gagodong/Gegodong
4. Simeut Meting
5. Simpay
6. Sepet/Pepet
B. Bentuk Bilah
Bagian utama dari sebuah golok adalah Bilah. Bilah golok dimulai dari buntut atau paksi, yaitu bagian ekor pada pangkal bilah yang dimasukan pada pegangan golok (Perah). Badan bilah terdiri dari “Perut” (Beuteung), yaitu bagian sisi yang tajam. Sedangkan bagian yang tumpul dinamakan “Punggung” (Tonggong). Sedangkan ujung bilah golok disebut “Congo”.
Macam-macam bilah:
1. Salam Nunggal
2. Hambalan
3. Janjang Walet
4. Soto Gayot
5. Pelepah Gedang
6. Ujung Turun
7. Paut Nyere
8. Pamecitan
9. Gula Sabeulah
10. Simeut Pelem
11. Dll
C. Tehnik Pembuatan
1. Baja Tunggal (Mono Steel)
2. Putonan
3. Selap
4. Baja Gantung
5. Kurung Kepak
6. Tipak Siring
7. Gonjeran
8. Kempul Kembar
9. Kontrekan
10. Kitir Aji
Selain itu, ada juga etika yang harus diketahui berkaitan dengan Golok, namun tidak bisa dijelaskan panjang lebar di sini. Salah satunya adalah Golok Betawi Ujung Turun (Lubuk), yang berbentuk Punggung lurus, bagian yang tajam juga lurus, dan di bagian ujung dari punggung membentuk sepermpat lingkaran ke arah yang tajam. Bentuk ini mengandung makna bahwa semakin ujung kehidupan atau semakin tua harus semakin bijaksana, ibarat padi yang semakin tua makin merunduk.
Jadi pemegang Golok Ujung Turun, haruslah orang yang bersikap tawadhu, rendah hati dan bijaksana serta tidak mudah mengumbar amarah.
(Diintisarikan dari Kitab “Sanghyang Siksakanda Ing Karesian”.)
Wassalam,
ImamFBR
![]() |
Bagian Luar Golok |
Comments
Post a Comment