KUSADASI TURKI
Salam rempug,
Kusadasi dikenal sebagai New Ephesus, Scala Nuova, dan Kush-Adasi pada awal
abad ke-20. Namanya berasal dari 'Kus' (burung) dan 'ada' (pulau). Hanya di
sebelah pelabuhan lama adalah sebuah pulau kecil yang memiliki batu dengan
bentuk kepala burung (seperti terlihat dari laut).
Saya sangat menikmati bisa mengunjungi Ephesus ketika sedang di Kusadasi.
Reruntuhan kota di abad 3000 SM dan penggalian situs tersebut masih
berlangsung. Ini adalah salah satu tempat fotogenik terbaik yang saya temukan
dan siapapun pasti akan mengambil banyak foto di sini, termasuk saya, sehingga
saya harus memastikan memiliki cukup memori yang tersisa pada kartu saya.
Sebuah situs yang fantastis, yang juga saya kunjungi adalah rumah Perawan
Maria. Pada suatu pagi yang indah diterangi matahari, saya bepergian dengan bus
menuju "Meryemana Evi", Rumah Perawan Maria. Perjalanan tersebut
membawa saya melewati ladang dan kebun zaitun yang indah dan akhirnya naik
lebih tinggi ke gunung di mana dikatakan bahwa Maria menghabiskan hari-hari
terakhirnya.
Di kejauhan saya bisa melihat uap lembab diangkat oleh efek dari matahari,
tetapi masih menempel ke Mt. Koressos ("Turki: Bulbul Dagi atau Gunung
Nightengale) dengan jalan yang berkelok-kelok sampai ke tempat yang diyakini
suci ini.
Hal ini diyakini oleh generasi Kristen lokal dan berkolaborasi dengan bukti
tertentu, bahwa ini adalah tempat dimana St Yohanes membawa Maria setelah
crucification Yesus dan di mana dia tinggal sampai asumsinya ke surga yang
dirayakan setiap tahun pada Agustus 15.
Pekerjaan restorasi pada saat ini ada kapel selesai pada tahun 1950. Hari ini
garis merah membedakan bagian dipulihkan kapel dari, tetap asli sejarah. Rumah
dan kapel yang dibangun dari batu yang berat dengan jendela melengkung mengatur
beberapa tinggi ke dinding.
Sangat disayangkan bahwa ketika berkunjung, tidak ada foto-foto diperbolehkan
di dalam rumah dan kapel di mana ceruk kecil memegang benda keagamaan. Di
dalam, cahaya rendah dan keheningan maya meminjamkan ke suasana spiritual saat
penziarah merenungkan realitas yang tinggal di sini.
Di bawah rumah Mary ada perairan yang dianggap memiliki kekuatan penyembuhan ajaib.
Banyak orang membawa botol kecil untuk menyimpan air dari kran yang tersedia.
Selain itu juga terdapat sebuah mezbah outdoor di mana Paus Benediktus XVI,
Yohanes Paulus II dan Paus Paulus VI mengadakan Misa di bawah kanopi
pohon.
Dekat pintu masuk ke taman saya menemukan Cafe Restaurant Turco, dan pedagang
lokal yang menjual souvenir, kartu pos, buku panduan, dll sekitar daerah ini
ada toilet yang terpisah bagi pria dan wanita yang membutuhkannya.
Kusadasi, 25 Oktober 2015
Comments
Post a Comment