SOAL TRAVELING
Salam rempug, Traveling bukan sekedar menginjakkan kaki di tanah yang baru atau memanjakan mata dengan pemandangan alam yang indah dan asri, tapi juga menjadi sebuah kesempatan mencari arti hidup atau mozaik kehidupan. Banyak makna hidup yang sangat terasa saat menjalani proses traveling, hingga bisa mengubah hidup kita atau setidaknya menambah wawasan kita tentang hidup dan kehidupan.
Bagi saya, lebih baik memperkaya diri dengan banyaknya pengalaman hidup melalui perjalanan daripada memenuhi rumah dengan barang. Selain itu, traveling bukan hanya sekadar jalan-jalan, bersenang-senang atau melepaskan penat. Tapi, banyak manfaat yang bisa didapatkan--sebagaimana diuraikan di bawah ini.
1. Menambah Rasa Syukur
Bagaimana tidak? Allah masih memberi kesempatan bagi kita untuk menikmati sebuah keindahan yang tidak semua orang bisa merasakannya. Kita masih diberikan rezeki dan kesempatanyang cukup untuk dapat sampai disana. Meski tempat yang kita kunjungi bukanlah merupakan tempat yang jauh dan membutuhkan biaya ekstra namun setidaknya kita masih bisa menikmatinya dengan kemampuan tubuh yang ada. Kita masih bisa melihat pemandangan gunung, mencium aromanya laut, merasakan dinginnya percikan air terjun, menempuh pendakian di sebuah gunung demi melihat sunrise dan aktifitas lainnya.
2. Melatih Beradaptasi
Travelling dapat menambah kemampuan adaptasi kita di tempat baru. Dinginnya udara gunung, membuat metabolisme kita mau tidak mau harus dapat menyesuaikannya. Atau misalkan saja saat kita memilih untuk berwisata snorkeling atau diving. Snorkeling bisa dilakukan oleh siapapun karena menggunakan APD (Alat Pengamanan Diri) berupa pelampung atau fin (kaki katak), meski demikian tubuh kita tetap harus beradaptasi untuk bernapas dengan mulut. Sedangkan Diving hanya bagi kita yang sudah memiliki sertifikat. Kuta harus bisa beradaptasi dengan udara dalam tabung yang berisi percampuran udara yang diperkaya oksigen dibawah air. Banyaknya diving equipment serta bobotnya yang tidak ringan membuat kita harus terbiasa dengan beban berat.
Cara untuk sampai di tempat yang kita tuju juga secara otomatis melatih kemampuan adaptasi, misalkan saja kita menggunakan moda transportasi kapal. Derasnya arus atau tingginya gelombang terkadang membuat kapal terombang ambing dan membuat kita kurang nyaman. Jangan kapok jika kita mengalaminya, cukup cari cara untuk meminimalisir hal itu dan tubuh kita akan menyesuaikan.
3. Experiencing
Soal ini yang tidak akan kita dapatkan jika tidak mengalaminya sendiri. Kita mungkin bisa saja menceritakan detail suatu tempat traveling dengan searching di Google. Namun kita tidak akan memperoleh pengalaman dan kepuasan diri. Bagaimanapun sensasi travelling akan sangat mengena dalam perasaan dan pemikiran.
4. Survival
Selain beradaptasi dalam lingkungan yang baru, traveling juga akan melatih diri untuk survive dimana erat kaitannya dengan tentang konsep kehati-hatian. Dititik itu kita akan sampai pada harmonisasi antara tubuh, jiwa , pemikiran serta kondisi. Sedangkan kondisi sendiri meliputi kondisi alam dan masyarakat sekitar.
Berhati-hati dengan lingkungan baru yang didatangi. Mempelajari kondisi alam yang kadangkala tidak diketahui. Misalnya saja terdapat rip current atau arus tarik pada titik-titik tertentu di pantai (utamanya pantai selatan jawa). Saat kita mengetahui kondisi berbahaya semacam itu, secara otomatis akan lebih waspada dan tidak bersikap sembarangan.
Sangat memungkinkan juga kita berinteraksi dengan penduduk sekitar. Hal ini terkait pula dengan konsep survive. Lebih-lebih bagi yang memilih backpacker traveling, kamu harus dapat membaur dengan warga. Mengerti kearifan lokal atau minimalnya paham cara berkomunikasi dengan warga sekitar sehingga saat kita membutuhkan informasi, mereka dapat mengerti dengan apa yang kamu sampaikan.
5. Belajar Menghargai Adat-Budaya Lain
Wajib bagi kita untuk mempelajari adat-budaya dan tradisi orang lain serta menghargainya saat berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Sebelum kamu memutuskan untuk traveling ke suatu tempat, minimal cari tahu hal-hal dasar terkait tempat itu. Misalnya, adakah sesuatu yang dikeramatkan? Adakah tempat-tempat suci yang hanya boleh didatangi pada saat tertentu atau menggunakan kostum tertentu? Hal ini sangat penting sebagai bentuk penghargaan terhadap masyarakat sekitar. Percaya atau tidak hukum timbal balik berlaku pada hal ini. Saat kita menghargai, maka kita pun akan mendapat penghargaan dari mereka.
Amati perilaku dan kebiasaan-kebiasaan warga sekitar, mulai harus kita lakukan. Selain menjadi aktifitas menyenangkan, bisa meningkatkan kemampuan kita untuk berinteraksi dengan orang lain. Hal semacam ini bisa kita abadikan dalam dokumentasi foto atau tulisan.
Kita menyadari bahwa meski banyak cara untuk belajar menikmati hidup, namun tak ada salahnya bila kita mencoba traveling.
Tabik.
Comments
Post a Comment