Posts

Showing posts from April, 2018

MEMAKNAI AHLUL HALLI WAL AQDI DALAM MUBES BAMUS BETAWI

Image
Salam rempug, adalah Imam al-Mawardi yang memperkenalkan istilah dan konsep “ Ahlul Halli wal Aqdi ” dalam kitab “ al-Ahkam al-Sulthaniyah wa al-Wilayat al-Diniyyah ” sebagai solusi dalam menentukan kepemimpinan umat. Istilah tersebut mulai populer pada saat terjadinya Muktamar ke 33 Nahdhatul Ulama (NU) di Jombang Jawa Timur. Konsep Ahlul Halli wal Aqdi digunakan NU saat mulai maraknya politik uang untuk jual beli suara dalam permusyawaratannya di berbagai tingkatan, sehingga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan moral. Situasi yang pernah dialami oleh NU itu, kini kurang lebih dirasakan sama oleh Bamus Betawi menjelang digelarnya Musyawarah Besar ke VII pada tahun 2018 ini. Politik uang untuk menjual suara mulai marak, dan hal ini dapat mengakibatkan runtuhnya marwah Bamus Betawi. Tulisan singkat ini, mencoba mengupas secara ringkas soal Ahlul Halli wal Aqdi dalam kaitannya dengan suksesi kepemimpinan di tubuh Bamus Betawi. Dengan harapan, kita memiliki wawasan atau visi y...

BARISAN KEREMPUGAN ITU LAKSANA SATU TUBUH

Image
ImamFBR berkata bahwa barisan Kerempugan itu bagaikan satu TUBUH . Bila salah  satu mujahidnya terasa sakit, maka rasa sakit itu akan MENYELURUH. Mujahid kerempugan di manapun, wajib bersaudara dan saling mengayomi, baik yang dekat maupun yang JAUH. Ketika didapati ada perbedaan pendapat, harus diselesaikan dengan kepala dingin, tenang dan tanpa RIUH. Perjuangan menjadi jawara dan juragan di kampung sendiri hendaknya terus-menerus DIKAYUH. Sesama pribadi mujahid kerempugan, jangan sampai terjadi perbuatan SELINGKUH. Manakala melihat, mendengar dan mengetahui penderitaan saudaranya di manapun, seyogyanya hati ini menjadi LULUH. Jangan sampai kita berkata :"Itukan urusan ELUH. Merupakan kewajiban kita bersama untuk saling silturrahim dan mengunjungi saudara, meskipun mereka bertempat tinggal di kampung KUMUH. Saat kita sedang berkhidmat dalam barisan kerempugan sebagai upaya saling menolong dalam kebaikan dan takwa jangan lekas merasa JENUH. ...

BARISAN KEREMPUGAN: ANTARA MACET DAN MOGOK

Image
Salam rempug, macet disebabkan oleh kesalahan kita mengambil jalan. Sedangkan mogok diakibatkan oleh tidak pandainya kita merawat kendaraan. Dalam barisan Kerempugan , terkadang kita menemukan banyak kemacetan atas permasalahan yang terjadi pada kita, bisa jadi karena kita salah mengambil jalan, salah bergaul, atau salah memilih teman. Mogok adalah saat kita tidak merawat dan menjaga amanah sehingga mulai banyak kerusakan.  Dalam barisan Kerempugan, kita sering diberi sebuah amanah, baik oleh organisasi ataupun orang lain, tapi kita tidak menjaga amanah tersebut dengan baik, sehingga Kerempugan kita mogok dan berat untuk didorong kembali, kecuali kita memperbaikinya satu persatu . Ada langkah yang harus kita lakukan, agar barisan Kerempugan kita tidak macet apalagi sampai mogok, yaitu: Kuburkan Takabur dan Suburkan Tasyakur .  Menguburkan takabur dengan mememlihara dan membangun prinsip imamah, menghilangkan egoisme diri dalam barisan Kerempugan dan menanamkan sem...

ENAKAN DULU, KATANYA...

Image
Salam rempug, suatu hari dua orang Mujahid Kerempugan, Mamat dan Udin, sedang menikmati secangkir kopi di warung Mpok Minah. Terjadilah obrolan di antara keduanya. Udin : Mat kalo menurut gw, FBR enakan dulu. Menurut loe gimana? Mamat : Cara berpikir loe kayak engkong gw, katanya enakan dulu dibanding sekarang. Alesannya, dia masih kuat makan kacang goreng, sekarang cuma bisa ngemut-ngemut aja. Harusnya loe sadar perubahan itu adalah suatu kepastian, kita tidak bisa menolaknya. Kita hanya bisa memilih berubah secara sadar dan alami atau tanpa kesadaran sama sekali. Berubah secara sadar dan alami berarti loe menuju ke arah positif dalam perjalanan masa depan kerempugan. Sedangkan berubah tanpa kesadaran, loe sedang terjerumus dalam kubangan negatif masa depan kerempugan. Inget Din, ulat tidak selamanya jadi ulat, suatu saat dia pasti berubah jadi kupu-kupu. Begitu pula dengan FBR, yang dulu tidak sebesar yang sekarang. Dulu gak ada medsos, sekarang kapan aja kita me...

KEREMPUGAN ADALAH KEKUATAN DAN ENERGI

Image
KEREMPUGAN ADALAH KEKUATAN Salam rempug, kemampuan ormas FBR untuk bertahan hingga sekarang ini adalah sangat bergantung pada faktor-faktor yang sudah langka ditemukan dalam masyarakat kota yang materialistis dan pragmatis, yaitu saya menyebutnya dengan istilah faktor-faktor “ spiritual ”. Faktor-faktor “ spiritual ” ini menjadi kekuatan utama dan investasi terbesar yang dibangun dalam barisan Kerempugan--dengan  menumbuhkan nilai-nilai bersama, antara lain nilai tentang imamah serta keikhlasan untuk berkorban dan bahu membahu dalam mencapai kepentingan dan cita-cita bersama. Faktor-faktor “spiritual” yang dimiliki oleh FBR yang dapat dirasakan adalah Rahmat Allah, Kepemimpinan dan Imamah, serta Mengubah Ancaman menjadi Kesempatan . Pertama, Rahmat Allah. Faktor Rahmat Allah memang jarang disebut-sebut dalam analisis sosio-politik. Tapi, kenyataannya, memang inilah yang diyakini oleh mujahid Kerempugan, dan inilah sumber kekuatan mereka. Bahkan dalam Pembukaan UUD 194...

SEKILAS TENTANG FORUM BETAWI REMPUG (FBR)

Image
Salam rempug, kehadiran Forum Betawi Rempug (FBR) memperkaya teori sejarawan terkenal Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo tentang "sejarah sosial", di mana sejarah tercipta bukan semata-mata karena faktor politik, tetapi lebih disebabkan oleh faktor-faktor sosial. Pada awalnya beberapa ulama muda Betawi (seperti KH. A. Fadloli el-Muhir dan KH. Lutfi Hakim, MA) tidak ingin kasus yang terjadi pada suku Aborigin di Australia menimpa masyarakat Betawi; atau kasus yang terjadi pada suku Indian di Amerika dialami bangsa Indonesia. Kalau kedua kasus tersebut juga terjadi, bagaimana citra bangsa ini ke depan? Oleh karena itu, perjuangan FBR untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat Betawi, yang selama ini tertindas secara struktural ataupun kultural, merupakan bagian untuk menjaga martabat bangsa agar jangan sampai negara yang kaya dengan pulau dan etnis ini memperlakukan suatu suku yang ada di dalamnya menjadi inferior, sehingga dapat menimbulkan kecemburuan dan kerawanan sosi...

PAKAIAN KEREMPUGAN

Image
KEREMPUGAN  itu bagaikan pakaian, semisal baju, celana, kain, dan perangkat lainnya. Pakaian sendiri jelas untuk dipakai. Bukan sekadar diketahui dan dimengerti, tapi dilakoni atau dijalankan dalam keseharian. Melakoni, mengerjakan, sesuai dengan batas kemampuan masing-masing.  Sudah menjadi kelaziman bahwa pakaian dikenakan untuk menutupi aurat. Aurat--berasal dari bahasa Arab--kata jamak dari " ara ", yang arti harfiahnya melihat. Dalam konteks berpakaian, berarti menutupi apa yang wajib untuk tidak diperlihatkan. Bagian tubuh yang merasa harus ditutupi biasanya berasal dari dua alasan: (1) malu kalau dipertontonkan atau ditonton orang lain; (2) menjijikan dan aib kalau sekiranya terlihat orang lain.  Biasanya pakaian dikenakan dengan kadar kepantasan dan kewajaran. Pas ukuranya, selaras kombinasi warna dan aksesorisnya. Hingga, dengan berpakaian seseorang akan merasa aman, nyaman dan merasa pantas untuk dilihat dan memperlihatkan diri. Hal selanjutnya tentu be...

MENGENAL GOLOK: Sebuah Warisan Budaya Nusantara

Image
Salam rempug, dalam upaya untuk mendapatkan pengakuan dari UNESCO terhadap salah satu perkakas warisan Nusantara yang bernama GOLOK, maka sudah sewajarnya bila kita mensosialisasikan pemahaman yang utuh terhadap GOLOK. Yaitu sebagai hasil dari perenungan ide para leluhur yang mengalir menjadi sebuah benda perkakas yang bernilai seni, filosofis dan mengandung unsur teknologi. Golok terbagi dua, yaitu Golok Kerja (Bendo) dan Golok Simpenan (Sorenan) . Golok Sorenan terbagai dua, sorenan untuk menyembelih hewan ternak atau hewan Qurban, dan sorenan untuk dibawa-bawa sebagai perkakas pribadi. A. Bagian Golok Luar Golok 1. Perah 2. Selut 3. Gagodong/Gegodong 4. Simeut Meting 5. Simpay 6. Sepet/Pepet B. Bentuk Bilah Bagian utama dari sebuah golok adalah Bilah. Bilah golok dimulai dari buntut atau paksi, yaitu bagian ekor pada pangkal bilah yang dimasukan pada pegangan golok (Perah). Badan bilah terdiri dari “Perut” ( Beuteung ), yaitu bagian sisi yang tajam. S...

PANTUN FBR KAWAL PEMILU

Image
Beli tales di pasar Ciputat Lebih murah yang dikemas Ingat Pilpres makin dekat Mari kita jage kamtibmas #FBRKawalPemilu Daripada adu jotos Lebih baik adu tangkas Mari kita gunakan medsos Dengan bijak dan cerdas #FBRKawalPemilu Kalo kita membeli ember Belinya di pasar Cakung Kami ini anggota FBR Selalu siap jagain kampung #FBRKawalPemilu Di kota banyak polusi Tanam pohon jadi solusi Mari kita jalin sinergi Bekerjasama dengan polisi #FBRKawalPemilu Dari Bekasi sampe Cakung Bawa tales pake pikulan Bersama TNI dan Polisi jagain kampung Agar Pilpres berjalan aman  #FBRKawalPemilu #FBRKawalPemilu FBR Menjalin kerjasama dengan Pemerintah, TNI dan Polri

NILAI IDENTITAS KEREMPUGAN (NIK) FORUM BETAWI REMPUG (FBR)

Image
"...Jangan kamu kira KEREMPUGAN datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun. KEREMPUGAN adalah kesesuaian jiwa dan jika itu tidak pernah ada, REMPUG tak kan tercipta dalam hitungan tahun bahkan abad..." (ImamFBR) Nilai Identitas Kerempugan atau disingkat NIK adalah pola pikir dan pedoman yang harus dipegang oleh mujahid kerempugan untuk memberi makna terhadap kehidupan organisasinya. NIK merupakan ciri dan karakter dasar sebagai sikap mental yang mewarnai kehidupan komunitas mujahid kerempugan dalam hubungannya dengan sesama dan orang lain. NIK mengandung 3 (tiga) macam nilai yang disimbolkan dengan 3 (tiga) kubah masjid dalam lambang FBR, yaitu (1) Setia dan Taat kepada Pimpinan, (2). Berjuang Ikhlas dan Rela Berkorban, dan (3) Setia Kawan dan Pantang Berkhianat. 1. SETIA DAN TAAT KEPADA PIMPINAN Tidak ada kerempugan (jamaah) tanpa ada kepemimpinan (imam) . Oleh karena itu, sangatlah wajar ketika Allah memerintahkan berjuang dalam barisan kerempu...

MENGENAL KI COMONG, SANG LEGENDA: Dalang Wayang Kulit Betawi

Image
Salam rempug, pagi ini (Sabtu, 14 April 2018) saya dijemput oleh seorang saudara, yang bernama Jayadi, untuk berkunjung ke rumah Ki Rindon (76 tahun) salah seorang anak dan sekaligus penerus Dalang Wayang Kulit Betawi Ki Comong, yang tinggal di Kampung Pulojahe Kramat RT 05/05 Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung Jakarta Timur. Memang sehari sebelumnya, saya sudah mengadakan janji pertemuan dengan Ki Rindon, melalui sodara saya tersebut. Saya ingin mengenal lebih jauh salah satu warisan budaya Cakung, yaitu Wayang Betawi. Apalagi Cakung, bukan hanya ibukota Jakarta Timur, tapi juga tempat kelahiran ormas terbesar di Jabodetabek, yakni Forum Betawi Rempug (FBR). Jadi, sudah sepantasnya, saya sebagai ImamFBR, harus menggali warisan budaya dan kearifan lokalnya, sehingga bisa dikembangkan sesuai kemajuan zaman. Pukul 10.35 WIB, saya tiba di sana dan disambut Ki Rindon dan Misanannya, Kutut, dengan senyum ramah. Saya langsung diajak ziarah dulu ke area pemakaman keluarga H. Com...